• Update

    Minyak Atsiri Kayu Manis

    Minyak Atsiri Kayu Manis


    Esensial kayu manis atau minyak atsiri, dari daun maupun kulit batangnya, terdiri dari molekul yang dapat berfungsi untuk melawan mikroba dan patogen, yang sering digunakan dalam formula penangkal kuman dan bersifat Antiseptik, Antimikroba, Antiinfeksi yang mendukung kekebalan.


    Selain digunakan sebagai penyedap dan aroma, kayu manis juga dapat diolah menjadi minyak atsiri. Minyak kayu manis olahan atau minyak kayu manis memiliki beragam kandungan yang baik untuk tubuh. Mulai dari kandungan minyak atsiri eugenol, tanin, kalsium, safrol, cinnamaldehyde, hingga zat penyamak.



    Minyak Atsiri Kayu Manis


    Dalam kamus Biologi, Cinnamomum zeylanicum termasuk jenis rempah-rempah yang dihasilkan dari kulit bagian dalam yang kering, yang sangat aromatik, manis, dan pedas. Kayu manis merupakan salah satu bumbu masak tertua yang digunakan oleh manusia.


    Kulit kayu manis, merupakan tanaman obat tradisional yang telah lama digunakan sebagai bumbu, pengawet makanan dan pewarna makanan.


    Tanaman kayu manis, memiliki potensi sebagai agen antidiabetes, antibakteri, dan antikanker. Sifat antimikroba dari kulit kayu manis dapat secara efektif menghambat pertumbuhan Bacillus cereus, Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Salmonella anatum dan Candida albicans.


    Komponen antibakteri utama dalam kayu manis adalah eugenol dan cinnamyldehyde. Kulit kayu manis mengandung minyak atsiri 0,5-10%, yang terdiri dari eugenol (5-10%) dan cinnamyldehyde (65-80%).


    Menurut penelitian, minyak atsiri yang dihasilkan oleh kulit kayu manis dan senyawa aktif cinnamaldehyde dapat menghambat pertumbuhan multidrug resistant Pseudomonas aeruginosa (MDR-PA).


    Efek antibakteri terjadi karena senyawa aktif yang ada mampu merusak membran sel bakteri, menghambat ATPase, dan menghambat pembentukan biofilm.


    Penelitian ini dirancang untuk mengetahui kemampuan minyak atsiri kulit kayu manis dalam menghambat pertumbuhan MRSA yang berasal dari susu sapi.


    Beberapa peneliti menyatakan bahwa cinnamaldehyde memiliki aktivitas antibiofilm yang sangat kuat. Biofilm adalah unit permukaan sel bakteri yang ditutupi oleh matriks zat polimer ekstraseluler.


    Perkembangan biofilm dipengaruhi oleh proses internal dan eksternal. Biofilm yang telah terbentuk dapat menyebabkan resistensi bakteri terhadap suatu antibiotik.


    Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri kulit kayu manis memiliki aktivitas antibakteri dan dapat menghambat pertumbuhan MRSA yang berasal dari susu sapi.


    Sebagian besar penghambatan terbentuk pada konsentrasi minyak atsiri 4% dan 8%, dan hanya satu isolat MRSA yang pertumbuhannya dapat dihambat oleh minyak atsiri dengan konsentrasi 2%.


    Kandungan terbesar kayu manis adalah minyak atsiri yang memiliki kandungan utama cinnamaldehyde (60,72%), eugenol (17,62%), dan coumarin (13,39%) (Syahrizal, 2017). Kandungan senyawa aktif eugenol dalam minyak atsiri kayu manis dapat berfungsi sebagai antioksidan dan antimikroba.


    Manfaat Rebusan Kayu Manis untuk Kesehatan

    • Dapat Membantu Mengurangi Efek PCOS.
    • Meningkatkan Daya Tahan Tubuh.
    • Mengurangi Kram Menstruasi.
    • Membantu Menurunkan Berat Badan.
    • Dapat Mengurangi Peradangan.
    • Dapat Mengurangi Efek Penyakit Parkinson.
    • Menurunkan Kadar Gula Darah.
    • Membantu Melawan Bakteri dan Jamur dalam Tubuh


    Menyembuhkan Jerawat Secara Alami

    Sifat antijamur, antioksidan, dan antibakteri dari kayu manis membuatnya berguna melawan jerawat dan noda kulit. Ia bekerja dengan membantu aliran darah ke kulit. Anda cukup mencampur madu dengan bubuk kayu manis dengan perbandingan


    Tidak ada komentar

    Baca juga halaman yang menarik lainya..!

    Manfaat Minyak Wijen

    Manfaat Minyak Wijen, Selain untuk memasak Manfaat minyak wijen juga beragam untuk kesehatan. Minyak wijen, Minyak alami yang terbuat dari b...

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad